..::::::..

Ketika Kecantikan dan Harta Menjadi Tujuan Utama

Oleh : Mulyawati M. Yasin

Selayaknya kita sebagai wanita bersyukur, saat ini kita diberi kenikmatan hidup di zaman yang telah begitu modern dan semakin canggih. Kebutuhan untuk perlengkapan wanita sangat lengkap tersedia. Apalagi perlengkapan alat-alat kecantikan, semua telah tersedia.

Jika kita perhatikan, wanita sekarang terlihat cantik-cantik dengan kulit wajah yang halus. Apalagi jika memakai alat make up, tak ayal lagi wajah-wajah itu terlihat begitu cantik dan menarik.

Sekarang ini sudah bertebaran di mana-mana wanita-wanita cantik dengan dandanan rapih dan berpenampilan menarik. Dan lebih banyak lagi wanita-wanita muda yang berpenampilan cantik dengan gaya yang seksi.

Berbagai model perhiasan untuk menunjang kecantikan penampilan wanita pun telah bertebaran dengan aneka bentuk dan kreasi.

Bukan saja wajah yang dipoles sedemikian rupa agar selalu cantik dengan kulit yang halus, tak ketinggalan gigi pun menjadi sasaran untuk menunjang kecantikan seorang wanita, dengan menambahkan kawat gigi yang harganya tidak murah. Dipasanglah kawat gigi. Gunanya, dua tahun setelah kawat gigi itu dipasang, gigi akan rata dan bagus untuk dipandang. Bahkan menjadi sangat tren dan bangga bagi wanita yang sedang memakai kawat giginya. Itu berarti symbol orang mampu bagi yang memasang kawat gigi. Dan ada lagi prilaku yang tidak lazim. Jika seorang akan menjadi pengantin, sang wanita memasang kawat gigi. Ini mungkin disamping untuk penampilan ada niatan lain dari memasang kawat gigi itu. Yaitu agar dipandang sebagai orang mampu atau bisa juga dikatakan, mungkin mendapat pasangan orang yang mampu secara materi. Maka tidak bisa dipungkiri bahwa memasang kawat gigi adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi yang memakainya.

Jadi masalah gigipun telah disediakan pernak perniknya guna melengkapi penampilan agar seorang wanita lebih sempurna kecantikannya. Sebenarnya masalah kecantikan gigi ini sudah ada sejak lama. Tetapi hanya sederhana saja. Yaitu jika gigi ingin terlihat rapih, maka seorang wanita meng KIR giginya, yaitu gigi diratakan sedikit. Jika memang giginya telah rata dan putih, maka akan semakin rapih terlihat jika telah di KIR. Tetapi bagi yang giginya agak berantakan, inilah yang sulit untuk di KIR.

Karena zaman sudah semakin canggih. Maka sekarang ada kawat gigi, yang gunanya untuk meratakan dan membentuk gigi agar semakin rapih. Tetapi yang anehnya justru seorang wanita merasa bangga dan terlihat lebih percaya diri bila giginya sedang dipasangi kawat gigi. Hal ini bisa terjadi lantaran seolah menjadi pemandangan umum bahwa yang memasang kawat gigi itu tergolong orang mampu, karena hanya yang mampu secara materi saja yang memasang kawat gigi. Karena kawat gigi itu barang yang masih tergolong mahal, yang sekarang ini model kawat giginya memang menarik, bukan sekedar kawat.

Hukum Memakai Kawat Gigi

Hukum Meratakan Gigi

Apa hukum memakai kawat untuk meratakan gigi? Rahang bawah terlalu kecil sehingga gigi-gigi bertumpuk dan tidak rata. Demikian pula rahang atas sehingga gigi maju ke depan.

Perlu diketahui bahwa untuk meratakan gigi perlu ada sebagian gigi yang dicabut untuk memberikan ruang yang cukup bagi gigi yang hendak diratakan. Setelah kawat gigi dilepas gigi perlu di-fresh-kan untuk menghilangkan bekas dari benda penyangga kawat gigi yang terbuat dari besi.

Syeikh Shalih al Fauzan pernah ditanya tentang hukum meratakan gigi. Jawaban beliau, “Jika ada kebutuhan untuk meratakan gigi semisal susunan gigi nampak jelek sehingga perlu diratakan maka hukumnya tidak mengapa (baca:mubah).

Namun jika tidak ada kebutuhan untuk mengotak-atik gigi maka mengotak-atik gigi hukumnya tidak boleh. Bahkan terdapat larangan meruncingkan dan mengikir gigi agar nampak indah. Terdapat ancaman keras atas tindakan ini karena hal ini adalah suatu yang sia-sia dan termasuk mengubah ciptaan Allah.

Jadi mengotak-atik gigi dengan tujuan pengobatan, menghilangkan penampilan gigi yang jelek atau ada kebutuhan yang lain semisal seorang itu tidak bisa makan dengan baik kecuali jika susunan gigi diperbaiki dan ditata ulang maka hal tersebut hukumnya tidak mengapa.

Tentang menghilangkan gigi yang ‘berlebih’ Syeikh Ibnu Jibrin mengatakan, “Tidaklah mengapa mencopot gigi yang ‘berlebih’ karena keberadaan gigi tersebut merusak penampilan sehingga orang yang mengalami tidak merasa PD (percaya diri). Namun tidak diperbolehkan mengikir dan meruncingkan gigi karena hal tersebut terlarang”.

Baca buku Fatawa al Mar’ah al Muslimah jilid 1 hal 477.

(Sumber:http://islamqa.com/ar/ref/21255/%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%84%D9%85 sebagaimana dikutip (dengan diterjemahkan) dalam Artikel http://ustadzaris.com/hukum-memakai-kawat-gigi, Published: 6 Mei 2010)

Ada yang perlu diperhatikan dalam fatwa itu, di antaranya kalimat:

“..jika tidak ada kebutuhan untuk mengotak-atik gigi maka mengotak-atik gigi hukumnya tidak boleh. Bahkan terdapat larangan meruncingkan dan mengikir gigi agar nampak indah. Terdapat ancaman keras atas tindakan ini karena hal ini adalah suatu yang sia-sia dan termasuk mengubah ciptaan Allah.”

Ketika orang mengotak-atik giginya hanya demi kecantikan, bahkan kebanggaan, maka ungkapan tersebut sangat perlu menjadi pelajaran berharga. Apalagi di saat sarana masa kini telah canggih, yang pada hakekatnya bukan sekadar untuk pengobatan atau membuang gangguan kesehatan, namun justru lebih mementingkan kecantikan. Ancaman tersebut di atas perlu diperhatikan.

Kembali ke masalah mementingkan kecantikan, kini seorang wanita yang wajah aslinya tidak begitu cantik, pada zaman sekarang ini bisa dipermak sedemikian rupa, dengan alat-alat kecantikan yang canggih serta polesan alat alat make up yang lengkap, maka seorang wanita akan menjelma menjadi cantik mempesona.

Kini di mana saja bisa kita jumpai wanita-wanita dengan wajah yang cantik mempesona. Apa lagi jika wanita itu telah bekerja atau juga yang disebut wanita karier. Maka penampilan dan wajah yang cantik menjadi target utama dalam memprioritaskan dirinya demi menunjang penampilannya yang memang merasa dituntut untuk secantik mungkin. (Yang menuntut siapa? Sebenarnya ya hanya diri wanita itu sendiri, kalau dipikir).

Gaya hidup wanita sekarang menuntut dirinya untuk berpenampilan menarik dengan wajah yang cantik tertata apik. Dan sekarang ini berpenampilan menarik dan berwajah cantik menjadi tujuan utama wanita-wanita kini. Apalagi wanita yang telah bekerja atau wanita karier. Di samping untuk menyejahterakan kehidupannya, juga punya tujuan yang lebih utama yaitu penampilan yang menarik dan wajah yang cantik.

Tak mengherankan jika sarana untuk mempercantik diri begitu laris. Antara lain SPA (Spa berasal dari Bahasa Latin solus per aqua yang artinya terapi menggunakan air), yaitu sarana tempat para wanita memanjakan tubuhnya untuk dibersihkan oleh wanita-wanita yang telah terlatih membersihkan tubuh pelanggannya dari mulai rambut sampai ujung kuku. Ada juga salon wajah yang siap merawat dan menjadikan wanita cantik menarik.

Tak ketinggalan, guna mempercantik diri wanita habis-habisan atau secara total ada juga salon kuku. Yang tujuannya merawat kuku pelanggan, membentuknya supaya cantik, bila belum puas juga ada lagi sambung kuku, jadi kuku asli ditempeli kuku palsu lalu diberi cat kuku sesuai permintaan pelanggan. Ada yang hanya berupa warna-warna yang disukai pelanggan atau ada juga berupa lukisan bunga warna-warni.

Harta pun Menjadi Tujuan Utama

Wanita dan harta dua kata yang tidak bisa dipisahkan. Wanita, identik dengan harta. Dan jika gaya hidup yang dipilih oleh seorang wanita adalah gaya hidup yang serba modern, gaya hidup yang identik dengan harus berpenampilan menarik, tubuh selalu terawat apik dan wajah selalu terlihat cantik. Maka hartapun menjadi tujuan yang utama dalam menjalani keseharian hidupnya.

Gaya hidup wanita masa kini atau yang lebih populer gaya hidup wanita modern adalah menjadikan harta sebagai tujuan utama yang selalu difikirkan, harta menjadi tujuan utama yang harus dicari. Dan hidup kesehariannya adalah bagaimana caranya mendapatkan harta itu.

Dan ketika seorang wanita masa kini yang sangat menginginkan penampilan yang menarik, wajah yang cantik, gigi yang sehat tertata rapih atau dengan kawat gigi yang menarik, juga ditambah jari tangan yang lentik dangan kuku yang bersih,sehat dan terawat baik; rambut yang berkilau tergerai bergelombang. Semua itu bisa terwujud dalam sekejap bagi wanita masa kini asal ada harta (duit) yang menunjangnya.

Maka sejalan dengan itu, para wanita seperti ini menjadikan kecantikan dan harta sebagai tujuan utama dalam menempuh keseharian hidupnya.

Wanita masa kini sangat mengejar harta. Di samping untuk kesejahtraan hidupnya, hart itu juga untuk terpenuhinya apa yang menjadi tujuan dirinya. Yaitu untuk membiayai perawatan tubuh dan wajahnya, yang semua itu perlu biaya yang tidak sedikit. Apa lagi ditambah dengan urusan rambut dan perawatan kuku tangannya, semua membutuhkan biaya yang besar.

Jangan dikira, bila seorang wanita terlihat cantik, dengan kulit wajah bersih mulus, gigi rata putih berkilau, tubuh bersih putih berbau harum, kuku bersih tertata bagus itu didapat dengan cuma-cuma atau alami begitu saja. Itu adalah permakan (garapan) orang-orang yang ahli dalam bidang kecantikan. Dan hal semacam ini adalah yang diidam-idamkan para wanita yang selalu ingin tampil cantik mempesona.

Pandangan Islam untuk Wanita Semacam Ini

ALLAH SWT menciptakan makhluk NYA yang bernama manusia laki-laki dan wanita hanya untuk beribadah kepadaNYA.

Wanita mempunyai hak dan kewajiban sebagai wanita, sebagaimana laki-laki mempunyai hak dan kewajiban sebagai laki-laki. Jika seorang laki-laki sebagai seorang pemimpin, ia harus bertanggung jawab mengenai apa yang ia pimpin. Seorang wanita pemimpin dalam isi rumah tangga dan anak-anaknya, maka akan bertanggung jawab terhadapa apa yang ia pimpin.

Wanita diciptakan ALLAH sebagai pasangan bagi laki-laki. Wanita ditakdirkan ALLAH sebagai makhluq yang melahirkan anak-anaknya, lalu mengasuh dan membesarkannya. Dan laki-laki (suami) sebagai pemimpinnya, dan yang bertanggung jawab mencarikan nafkahnya.

Wanita yang telah berumah tangga disamping bertanggung jawab membesarkan anak-anaknya, juga dituntut untuk mengasuh dan mendidiknya. Mengatur rumag tangganya, serta menyenangkan suaminya.

Dalam hal menyenangkan untuk suaminya, seorang wanita boleh merapihkan diri untuk suaminya, jika ia bersolek ya untuk suaminya.

Adapun untuk penampilan di luar, wanita hanya diperintahkan rapih tidak berbau, namun tidak boleh pula berbau wangi yang akan tercium oleh lelaki. Menutup aurat pun wajib mengikuti aturan syari’at. Bentuk pakaian pun tidak boleh ketat ataupun tipis. Jadi harus longgar dan tidak tembus pandang.

Adapun wanita sekarang telah sangat jauh dari ketentuan Agama.

Agama tidak memerintahkan untuk menjadi wanita karier. Tetapi wanita masa kini lebih memilih menjadi wanita karier dari pada mengurus suami dan anaknya. Wanita masa kini justru condong untuk bekerja mencari harta sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kepentingannya.

Menjadi cantik dan berpenampilan menarik telah menjadi tujuannya. Bukan lagi ingin mendidik anak-anaknya. Harta dan kecantikan menjadi prioritas pertama wanita masa kini.

Dengan begitu hal-hal yang dilarang agama bisa diterjangnya. Bila dia menjadi wanita karier, ia bercampur baur dengan laki-laki. Busana muslimah yang diperintahkan, hanya dikenakan pada waktu-waktu tertentu saja. Keseharian hanya memprioritaskan bagi wajah dan tubuhnya, pergi ke SPA, ke salon wajah, atau salon rambut atau ke salon kuku. Separuh hidupnya hanya untuk memanjakan tubuhnya. Padahal yang demikian itu hanya sia-sia belaka.

Sebagai wanita, apalagi wanita muslimah, Rasulullah SAW telah memperingatkan dengan tegas dan gamblang dalam sebuah hadistnya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللَّهَ لا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ ، وَلَكَنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ رواه مسلم .

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Telah bersabda Rasulullah SAW.”

“Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, tidak juga harta kalian, akan tetapi DIA melihat kepada hati dan amal kalian.” (Hadits Shahih Riwayat Muslim)

Ketika para wanita menjadikan hidupnya bertujuan hanya untuk mencari harta yang kemudian sebagian hartanya atau harta suaminya hanya untuk merawat, mempercantik wajahnya, dan memanjakan seluruh tubuhnya demi membaguskan penampilannya, lalu semua itu untuk siapa dan untuk apa?

Sementara wanita juga makhluk Allah sama dengan laki-laki yang diciptakan oleh Allah hanya untuk beribadah kepadaNYA.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ [الذاريات/56]

56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(QS Adz-Dzariyat/51: 56)

Sedang yang namanya makhluk tentu akan binasa. Dan yang namanya manusia akan bertanggung jawab di hadapam Sang Penciptanya.

Apalah arti harta yang dicari-cari, lalu dihambur-hamburkan hanya untuk mempercantik diri, membaguskan penampilan. Sedang Allah telah menegaskan melalui NabiNYA, bahwa Allah tidak memandang rupa dan harta seseorang, tetapi hati dan amal yang Allah lihat.

Ketika hati condong kepada harta dan condong kepada kecantikan jasmaniyah saja, bahkan dibumbui pula dengan rasa bangga sampai hanya kawat gigi pun dibanggakan misalnya; sementara itu amal kebaikan kosong melompong, lalu apa yang bisa dipersembahkan kepada Sang Pencipta, dan apa bekal yang dibawa saat badan telah binasa? Betapa ruginya.Na’udzubillahi min dzalik! Kami berlindung kepada Allah dari hal yang demikian.

Jakarta, 4 Januari 2011 pagi

Ilustrasi: dararulyantlovehijab

(Dari buku: Mulyawati M Yasin dan Hartono Ahmad Jaiz, Lifestyle Wanita Muslimah, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 2011).

(madrasahibu.com)

***

Masalah Akhlaq sungguh rawan

Dalam masyarakat yang semakin mementingkan keduniaan dan harta ini sungguh berbanding terbalik dengan perhatiannya kepada agama dan akhlaq. Semakin tinggi kecintaannya kepada dunia maka semakin rendah perhatiannya terhadap agama yang ujung-ujungnya akhlaq yang masih harus dimiliki pun semakin hilang. Sehingga ketika sudah bejat akhlaqnya, biasanya orang menyebutnya: seperti orang tidak beragama saja (Jawa: koyo wong ora nduwe agomo wae). Itulah titik terendah dari kehidupan manusia yang sudah tidak beda dengan binatang.

Keadaan carut marut yang memprihatinkan itu perlu diperbaiki . Untuk memperbaikinya tentu perlu tahu sumber-sumber penyebab rusaknya akhlak manusia. Dan hal itu sudah diuraikan dalam buku-buku Islam, di antaranya buku Hartono Ahmad Jaiz dkk berjudul

Sumber-Sumber Penghancur Akhlaq Islam, Pustaka Nahi Munkar Surabaya, 031 70595271, 5911584 atau 08123125427, dan Jakarta Toko Buku Fithrah 021 8655824, 71490693, HP. 081319510114.

Buku Sumber-sumber penghancur akhlaq Islam ini berisi fakta dan data sumber penghancur akhlaq Islam. Bagaimana bentuk penghancuran akhlaq itu dipaparkan dengan berita , ulasan, dan dalil (Al-Quran dan As-Sunnah) serta penjelasan ulama. Buku Ini berisi lima bab : 1. Penyebaran Virus Perusak Akhlaq 2. Penjaga Akhlaq Dihadang Kepornoan dan Kontes Perempuan 3. Judi, Miras, Narkoba dan Gaya Hidup Palsu 4. Musik, Media HIburan dan Tempat Maksiat 5. Wanita, Kejahatan dan Syahwat

Mari kita selamatkan diri kita danb keluarga dari api nereka, sebagaimana telah ditegaskan dalam perintah Allah Ta’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ [التحريم/6]

6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS At-Tahrim/ 66: 6).

(nahimunkar.com)



dipublikasikan ulang oleh hukmulislam.blogspot.com



Artikel Terkait:

0 komentar:

Flash

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP