..::::::..

Islam dan Syiah

Oleh : Muhammad Istiqamah

Umat islam di Indonesia adalah umat islam yang sunni (yang mengikuti Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam) begitupun islam yang berada di semua Negara yang membentang di atas bumi ini, umat islam sunni adalah kita, umat islam yang mencintai keluarga dan sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sedangkan pusat syiah berada di Negara Iran dan sebagian kecil pengikut-pengikut Syiah berada di beberapa Negara yang mayoritasnya sunni.
Imam madzahab yang empat merupakan imam-imam yang mereka semua sepakat dalam hal ushul/aqidah, mereka hanya berbeda pendapat dalam bidang furu’iyyah yang tidak menyebabkan keluar dari agama, karena ruang ijtihad terbuka lebar selama dalil masih ada. Berbeda halnya jika yang berbeda dalam masalah ushul/utama (aqidah). Karena aqidahlah landasan utama dalam beragama yang tidak boleh berselisih pendapat di dalamnya. Umat islam harus satu kata dalam aqidah mereka!
Yang membedakan Islam (sunni) dan syiah bukanlah masalah Furu’iyyah (cabang), tapi yang menjadi perbedaannya adalah masalah Aqidah atau Ushul (Pokok/utama). Dan banyak contoh yang bisa kita ambil dari kitab induk dari syiah. Agar lebih meyakinkan marilah kita telusuri satu persatu sumber-sumber dari mereka sendiri, lewat mulut mereka kita bisa menelanjangi siapa sebenarnya syiah itu.
Aqidah syiah
Nah inilah yang membedakan aqidah umat islam yang murni, yang sunni (yang betul-betul mengikuti Petunjuk Rasul yang mulia, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam) dengan syiah, yaitu masalah Aqidah/keyakinan.
yang pertama, adalah masalah Alquran. Kaum Syi’ah meyakini bahwa Alquran telah dirubah oleh murid-murid Rasulullah yang tidak lain sahabat-sahabat tercinta Rasulullah Shallallahhu ‘alaihi wasallam, bahkan mereka mengatakan Alquran yangt kita pegang hari ini bukanlah Alquran yang asli menurut mereka, al Quran telah ditambah dan dikurangi, mereka meyakini al quran yang asli tiga kali lipat banyaknya dibanding dengan alquran kita pada hari-hari dimana Rasulullah hidup, hari ini, dan sampai hari kiamat, dan tidak ada satu hurufpun yang sama dengan alquran mereka. ini kita temukan terpampang jelas dalam kitab-kitab induk mereka seperti di dalam Ushul al kafi, juz 1 halaman 239, yang ditulis oleh Al kafi dan Fashlul khitab, hal 32.
Menurut mereka, al Quran yang kita pegang hari ini bukanlah al Quran, tetapi merupakan bikin-bikinan Sahabat-sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Al Quran menurut mereka disimpan oleh anak cucu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, mulai dari Ali bin Abi thalib sampai nanti pada suatu saat salah seorang penerus dari anak cucu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam tampil membawa al Quran versi syiah dan mengajak orang untuk mengikutinya. Ini bisa dilihat pada kitab Al Ihtijaj, karya at Thibrisi hal 225. Dan kitab Fashlul Khitab hal 7.
Jadi menurut mereka, semua kaum muslimin pada hari ini berada dalam kesesatan karena pedoman mereka bukan al Quran sebagaimana yang mereka klaim.
Padahal Allah Azza wa Jalla telah membuka al quran dengan perkataan-Nya bahwa Al quran itu tidak ada keraguan di dalamnya (Al Baqarah ayat 2), jika di dalam alquran ini ada sesuatu yang tidak beres maka pasti banyak terjadi kontradiksi di dalamnya , padahal dari dulu sampai sekarang, dan sampai hari kiamat tidak akan pernah ada yang menemukan pertentangan di dalam alquran, dan cukuplah sejarah sebagai bukti kegagalan orang-orang yang mencari-cari kesalahan al Quran, jika ada yang mengatakan bahwa al quran itu ada pertentangan di dalamnya pastilah dia orang yang tidak faham bahasa arab, tafsir, dan ilmu alquran. Bahkan Allah Azza wa jalla menantang dari golongan jin dan manusia untuk membuat satu surat saja yang sekualitas dengan al quran jika tidak percaya terhadap keaslian Al Quran sebagai Kalam Allah(Al baqarah, ayat 23). Karena Allah sendiri yang telah menjamin terjaganya keotentikan Al Quran sampai hari kiamat! Ini ditemukan pada surat al hijr ayat 9.
Oleh karenanya seluruh ulama sepakat bahwa orang yang menganggap Al Quran tidak asli maka ia Kafir, keluar dari agama!
Yang kedua, Syiah mengkafirkan Sahabat-sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mari, kita baca bersama rriwayat dari kitab induk mereka yang menyatakan murtadnya semua Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Diungkapkan oleh al Kulaini dalam bukunya furu’ al Kafi yang diriwayatkan dari ja’far, “semua sahabat sepeninggal Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam murtad (keluar dari islam) kecuali tiga.” Kemudian saya bertanya kepadanya, “siapakah ketiga sahabat ini?” ia menjawab, “al Miqdad bin al Aswad, Abu Dzar al Ghifari, dan Salman al Farisi.” (Furu’ al Kafi hal 115)
Kemudian ada lagi riwayat dari mereka yang hampir sama, hanya saja riwayat ini langsung memvonis kafir kepada 2 sahabat termulia Rasulullah, yaitu Abu Bakar dan Umar. disebutkan oleh al Majlisi dalam bukunya Haqqul yaqin bahwa Ali bin al Husain berkata kepada hamba sahayanya, “bagiku atas kamu hak pelayanan, ceritakan kepadaku tentang Abu Bakar dan Umar?” maka ia menjawab, “mereka berdua adalah Kafir, dan orang yang cinta kepadanya termasuk kafir juga” (Haqqul yaqin, hal 522)
Subhanallah, kita umat islam Indonesia dianggap kafir oleh syiah berdasarkan riwayat ini!! Karena kita semua mencintai Abu Bakar dan Umar Radhyallahu ‘anhuma.
Bagaimana mungkin sahabat-sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dianggap kafir (keluar dari agama)yang tidak lain merupakan murid-murid beliau yang selalu siap memasang leher dan badan mereka untuk melindungi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan dengan tetesan darah dan keringat merekalah kita bisa menikmati agama yang suci ini. Dalam kitab induk mereka disebutkan bahwa Semua Sahabat Rasulullah itu murtad setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam meninggal kecuali tiga orang sahabat sebagaimana yang diklaim oleh Syiah (Furu’ al Kafi, hal 115). Padahal Allah Azza wa jalla telah menurunkan ayat dari langit yang ke tujuh yang menunjukkan Ridha Allah tercurah kepada semua sahabat Nabi tanpa terkecuali, dan orang yang mendapatkan Ridha Allah bukanlah orang yang sembarangan, tapi merekalah orang-orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, dan beramal shalih sampai akhir hayat. Merekalah insan-insan pilihan yang dipilih Allah untuk menemani Nabii-Nya berjuang menegakkan Islam. Bukti Pujian Allah Azza wa jalla kepada semua Sahabat itu dapat kita lihat dalam banyak Ayat di dalam Al quran yang mulia (Al A’raf, 156-157), (Ali ‘imran 172-173), (Al Anfal, 62-63), (Al Anfal, 64), (Ali Imran, 110), (Al Fath, 29), (At Taubah, 100), (Al fath, 18), dan masih banyak lagi yang kesemuanya menunjukkan tingginya keimanan mereka sehingga Allah-pun ridha kepada mereka.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda: sebaik-baik manusia adalah masaku, kemudian yang datang setelahnya, kemudian yang datang setelahnya . . . (HR. al Bukhari 2656, Muslim 2533, an Nasa’I 5988, at Tirmidzi 3859, dan lainnya)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda : “barang siapa mencaci maki para sahabatku, maka ia akan mendapat laknat Allah, Malaikat, dan Manusia seluruhnya.” (HR. at Thabrani 12709, silsilah ahadits shahihah 2340)
Jikalau saja mereka murtad dari agama islam niscaya Allah tidak akan memuji mereka di banyak ayat di dalam al Quran yang mulia.
Jikalau mereka kafir setelah kepergian Rasulullah maka islam tidak akan sampai di Indonesia, jangankan di Indonesia, mungkin untuk sampai ke suriah saja tidak sampai. Karena dengan darah dan harta merekalah islam ini tersebar ke seluruh dunia. Karena keimanan dan ketaqwaan merekalah al quran ini sampai di tangan kita, ajaran-ajaran Rasulullah sampai kepada kita. Jika kita meragukan keimanan para sahabat maka tamatlah riwayat agama ini, karena merekalah yang mengajarkan agama ini ke generasi selanjutnya, jika mereka kafir, maka akan terjadi pemutusan riwayata agama islam ini sampai ke Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena tidak mungkin orang kafir yang memperjuangkan agama islam!
Jika pemeluk setiap agama ditanya tentang pengikut terbaik agama mereka, niscaya mereka menjawab: sahabat-sahabat para Rasul. Jika ahli taurat ditanya tentang pengikut terbaik agama mereka, niscaya mereka menjawab; Para sahabat Musa ‘alaihis salam. Jika ahli injil ditanya tentang pengikut terbaik agama mereka , niscaya mereka menjawab: para sahabat isa alaihis salam. Demikian pula sahabat-sahabat semua Nabi. Sedangkan syiah jika ditanya tentang orang yang terjahat dalam islam, maka mereka akan menjawab Sahabat-sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Apakah mungkin dapat dicerna oleh akal yang sehat jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai Utusan Allah Yang paling Mulia hanya bisa membentuk generasi Kafir!!!
Kalau semua sahabat murtad sepeninggal beliau maka Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan Rasul yang paling gagal. Dan agama yang dibawanya pun gagal dari awal mulanya. Ini sama saja dengan menghina Nabi!
Jelas ini merupakan kebohongan yang nyata, sedangkan orang di luar islam saja mengakui kesuksesan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai pemimpin dunia yang tersukses membentuk generasi unggulan, bahkan beliau ditempatkan di urutan pertama dari “100 orang yang paling berpengaruh di dunia” yang ditulis oleh Michael H. Hart.
Orang yang mengatakan bahwa sahabat kafir sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam maka ia telah menyatakan penentangannya kepada Tuhan semesta alam, Allah Subhana wa ta’ala. Karena Allah telah mentazkiyah mereka di dalam banyak Ayat-ayat Alquran.
Sedangkan mereka dengan angkuhnya menentang ayat-ayat Allah tersebut.
Yang ketiga, mereka menganggap Allah tidak mengetahui sesuatupun kecuali setelah terjadi (Ushul Kafi, hal 40), ini sama saja dengan mensifati Allah SWT dengan kebodohan. Apa kejahatan yang terbesar selain menghina Allah SWT?!
Yang keempat, Mereka menganggap semua Imam mereka gudang ilmunya Allah, penerjemah perintah Allah serta terjaga dari dosa. (Ushul Kafi, hal 165), imam mereka mengetahui apa saja jika menghendaki dan mereka juga mengetahui kapan mereka mati. (Ushul Kafi, Fi Kitabil Hujjah 1/258)
Yang kelima Mereka meyakini adanya Reinkarnasi, salah satu contoh dari riwayat mereka bahwa saat al Mahdi muncul ia akan menghidupkan Aisyah Radhiyallahu ‘anha untuk dihukum (Haqqul Yaqin, Muh. Baqir al Majlisi, hal 37), bagaimana mungkin istri tercinta Rasulullah bisa dihukum sedangkan Allah dengan tegas mensucikan Aisyah dalam 10 ayat pada surat an Nur, yang senantiasa dibaca hingga hari kiamat kelak. Istri-istri Rasulullah merupakan ibunda kaum mukminin, apakah mungkin orang yang komitmen terhadap Ajaran Nabinya kemudian menghina istri Nabinya sendiri?!
Yang keenam, riwayat dari kitab induk syiah juga, yang mengomentari Abu Bakar, Umar, dan Utsman Radhiyalllahu anhum ajma’in: “bahwa mereka adalah para perampok kekuasaan, pengkhianat, dan murtad dari agamanya, semoga laknat Allah kepada mereka, dan kepada orang-orang yang mengikutinya, dikarenakan kedzaliman yang dilakukannya kepada keluarga Nabi dari generasi pertama dan sesudahnya” (Bihar al Anwar, Al Majlisi, juz 4, hal 385).
Islam itu agama bukti!, dan sejarah sudah membuktikan bahwa tidak ada perseteruan yang terjadi anatara Keluarga Nabi yang mulia dengan Sahabat-sahabat Nabi yang mulia pula, masing-masing dari mereka mendapatakan pujian dari Allah yang tertuang di dalam Al Quran yang tidak akan pernah mengalami perubahan. bahkan Rasulullahpun berusaha menjalin hubungan kekeluargaan, maka kita dapatkan Abu bakar menyerahkan anaknya Aisyah untuk dinikahi oleh Rasulullah, Umar bin Khattab menyerahkan anaknya Hafshah untuk dinikahi oleh Rasulullah, sedangkan Utsman bin Affan menikahi 2 putri Rasulullah, perbesanan seperti ini menunjukkan bahwa adanya ikatan yang kuat yang terjalin antara Keluarga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan Sahabat-sahabat beliau sekaligus menunjukkan tidak adanya permusuhan diantara ahli bait Nabi dengan Sahabat Nabi, justru yang ada adalah sifat kasih sayang yang berada di antara mereka.
Jika kita ingin mencermati satu persatu keyakinan-keyakinan Syiah maka kita akan mendapati bahwa: Syiah penuh dengan kedustaan, laknat, pengkhianatan, pemutar-balikan fakta, dan laknat. kedustaannyapun sudah dikenal sejak lama oleh ahli ilmu
Dan masih banyak lagi yang keyakinan-keyakinan (baca: Aqidah) mereka yang sangat bertolak belakang dengan prinsip Islam. Dengan begini pantaskah kita diam, pantaskah kita menerima sikap mereka yang menganggap al Quran tidak otentik?, Sahabat-sahabat tercinta Rasulullah Kafir?, semua ilmu Allah dimiliki oleh imam-imam mereka?, menganggap Allah bodoh?, sungguh Maha Suci Allah dari semua itu. Kita mengharapkan umat islam berpegang teguh dengn agamanya dan kembali kepada Al Quran dan Sunnah, agar mereka tidak tertipu oleh kedustaan yang dibungkus atas nama agama.
Mudah-mudahan kita semua mendapatkan hidayah pada kebenaran, dan terkhusus bagi mereka yang sudah tertipu oleh slogan cinta ahli bait Nabi agar kembali merenungkan ayat-ayat Allah yang memuji semua sahabat dan keluarga Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, dan semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita tercinta, Muhammad, beserta keluarganya dan semua sahabatnya.



Artikel Terkait:

0 komentar:

Flash

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP