..::::::..

Akhlaq orang yang tidak beriman kepada Hari akhir

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa Al Mahdi muncul di saat dunia ini berada dalam kehancuran moral tingkat tinggi dan pada zaman itu kejahiliyahan dan kegelapan menyelimuti bumi sebagaimana pada zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam saat diutus menjadi Rasul terakhir.
Pada zaman itu kebobrokan moral merata dimana-mana, kehancuran aqidah, kerusakan pikiran, dan hilangnya rasa malu mewarnai dunia pada saat itu dengan warna yang sangat gelap.

Digambarkan bahwa orang tak malu-malu telanjang untuk thawaf di sekitar ka’bah, patung-patung disembah, seorang pelacur bisa disetubuhi oleh 10 orang kemudian ketika anak zina itu lahir maka sang pelacur mengumpulkan 10 orang laki-laki tadi dan berhak memilih siapa yang akan menjadi bapak hasil zina tadi sekehendaknya, anak bayi perempuan dikubur hidup-hidup, perjudian yang menjadi mata pencaharian masyarakat, minuman keras, kecurangan dalam jual-beli, dan berbagai perilaku-perilaku yang sangat jauh dari nilai keluhuran seorang anak manusia.
Bahkan beberapa tahun sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus, ada ajaran palsu yang dibawa oleh seorang yang mengaku nabi di Persia, yang salah satu ajarannya menghalalkan perzinahan, sampai-sampai istri raja yang berkuasa pada saat itu disetubuhi oleh Nabi palsu tadi.
Dan lihatlah kehancuran yang diakibatkan karena kerendahan akhlaq manusia pada saati itu, ketimpangan terjadi dimana-mana, kerusakan, dan kebinasaan.
Oleh karena itu dalam salah satu sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “saya hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlaq manusia”
Dan akhklaq yang tinggi itu tidaklah lahir dari khayalan, candaan, dan permainan. Tetapi ia muncul dan mewarnai perilaku seseorang dari iman yang kuat, yang selalu terjaga untuk mengingat Allah, lisannya basah untuk berdzikir, hatinya tak lalai untuk mengingat janji dan ancaman Allah azza wa jalla, tubuhnya tak pernah bosan untuk sujud dan ibadah, dan istiqamah dalam agamanya.
Akhlaq itu lahir dari aqidah seorang hamba yang kokoh, yang mengetahui ancaman-anacaman Allah azza wa jalla berupa kengerian siksaan neraka, dahsyatnya siksa kubur, dan kehebohan hari kiamat.
Sebaliknya mari kita lihat zaman kita sekarang ini, kerusakan aqidah yang ditandai semakin kuatnya pengaruh golongan-golangan sesat, pemahaman-pemahaman keliru, dan kebid’ahan-kebid’ahan yang merata di segala penjuru.
Kemudian dari sisi moral, maka kita akan lihat paerilaku hewan telah menghiasi perilaku manusia zaman ini, kita lihat wanitanya hari ini, maka kita akan dapatkan aurat yang terbuka lebar, baju-beju diketatkan, celana dipendekkan bahkan serupa dengan pakaian dalam, tubuh dihias, dipercantik, bahkan dijepang yang lagi tren saat ini adalah pakaian yang memperlihatkan pakaian dalam dipakai jalan-jalan di tengah-tengah keramaian, bahkan ada model baju dan celana yang dengan sengaja tidak menutup bagian-bagain vital yang mestinya ditutup.
Sudah bukan aib lagi di mata kita bahwa wanita jalan didepan kita dengan memakai pakaian yang hakikatnya telanjang, sengaja menampakkan dan mengambarkan bagian-bagian tubuh yang menarik untuk dilihat. Bahkan wanita di televise dianggap baik jika semakin mengobral dan menjual tubuhnya dengan sangat murah.
Kemudian mari kita lihat kenyataan kehancuran akhlaq manusia di barat, orang berdemonstrasi dalam keadaan telanjang, situs porno sudah mencapai jutaan, itu menandakan bahwa kejadian yang tidak sempat difoto dan direkam oleh kamera kemudian dimasukkan dalam website itu jauh lebih banyak, sedangkan apa yang ada pada situs-situs tersebut hanyalah yang sempat ditangkap oleh kamera. Jika orang sudah pacaran artinya di dunia barat adalah halalnya berhubungan badan, sebagai bukti, di saat beckham ingin menikahi istrinya Victoria, beckham mebawa anak-anaknya hasil perzinahannya dengan calon istrinya, bahkan menjadi aib jika orang sudah pacaran kemudian tidak pernah berhubungan badan, ada ribuan pelacuran yang terjadi setiap jamnya di sana, bahkan dianggap suatu amalan terpuji jika ada seorang telanjang kemudian diambil gambarnya dan dijual kemudian hasil jualannya untuk aksi social.
Di jepang sulit kita temukan wanita-wanita yang perawan, di bus-bus selalu ada kawanan “perampok keperawanan,” yang menculik keperawanan anak gadis ketika pulang dari sekolah, begitu juga di perusahaan-perusahaan yang ada di sanan, bahkan me njadi berita utama ketika ada ratusan pasangan melakukan hubungan badan bersama dalam satu gedung.
Dan cukuplah sampai di sini kita menggambarkan perilaku menusia yang sudah jauh lebih buruk dari akhlaqya binatang. ini terjadi karena tidak adanya iman yang mewarnai hati mereka, hilangnya rasa takut mereka akan siksa neraka dan siksa kubur.
Mereka terlenakan dengan kehidupan yang menipu ini, dan syaithan sukses membuat indah maksiat-maksiat yang dilakukan manusia, dan sudah hilang imannya tentang hari kiamat, hari pembalasan, hari dimana semua manusia dibalas sesuai apa yang mereka kerjakan di dunia ini, hari itu orang-orang mukmin gembira, dan orang-orang pendosa hanya bisa menyesal. Itu karena mereka tidak pernah menyibukkan diri dalam ketaatan, dan ketika manusia kosong dari ketaatan dan ibadah disitulah maksiat dan dosa akan menyibukkan kita.
Manusia-manusia yang mengikuti hawa nafsunya itulah orang yang gagal dalam kehidupan ini, orang yang gagal melewati ujian dunia, dan berjatuhan karena tidak kuat menjalani beratnya ujian untuk menjadi hamba yang ikhlas hidup untuk Allah azza wa jalla semata.
Dan sebaliknya hanya orang yang beriman kepada Allah, mengarjakan kebajikan-kebajikan, salng menasehati dalam kebenaran dan saling mengingatkan tentang kesabaran itulah orang-orang yang mendaptkan kemenangan yang besar.
Kebanyakan orang tidak selamat dari ujian-ujian ini dikarenakan mereka telah menjual dan menukar sesuatu yang sangat tinggi harganya dengan yang tidak ada harganya sama sekali, yaitu menjual keuntungan akhirat yang abadi dengan keuntungan dunia yang terbatas hanya puluhan bahkan belasan tahun kesengannya, setelah sampai batasnya (ajal), maka diri detik itulah penyiksaan dimulai jika tidak mendapat rahmat dan ampunan Allah azza wa jalla.
Karena siapa yang tujuan hidupnya itu dunia dan perhiasan-perhisannya maka Allah akan memberikan semua apa yang membuat dia senang di dunia ini dan mereka tidak dirugikan sedikitpun, dan mereka itulah yang tidak mendapatkan sesuatu di hari akhirat kecuali neraka, terhapuslah amalan-amalan mereka dan hanguslah kebaikan yang pernah mereka lakukan.



Artikel Terkait:

0 komentar:

Flash

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP