..::::::..

Bercinta dan Bersaudara karena Allah

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Hadirin jamaah jumat rahimakumullah

Ikatan hati tak akan terjadi jika hanya berdasarkan materi. Bersaudara juga tidak akan ada jikalau iman bukanlah penyangganya. Prinsip inilah yang harus dimiliki oleh setiap mereka yang menamakan dirinya muslim, dan prinsip ini yang mesti dimiliki oleh seti mereka yang bercita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang madani. Bakhan didalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa SESAMA MUSLIM ITU ADALAH BERSAUDARA.
إِنَّمَاالْمُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوْااللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara keduasaudaramu dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat” (QS. Al-Hujurat:10)
Begitu pula tidak ada yang namanya ukhuwah tanpa adanya taqwa dan tidak ada taqwa tanpa ukhuwah Allah berfirman :
الأَخِلاَّءُ يَوْمَـءِذِ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌ إِلاَّ الْمُتَّقِيْنَ
“Teman-teman karib pada hari itu sebagian menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa” (QS. Az-Zukhruf:67)
Ukhuwah islamiyah merupakan ikatan iman yang berdasarkan manhaj Allah dan terpancar dari rasa taqwa ia merupakan tujuan suci, cahaya tarbiyah sekali rabbaniyah sekaligus nikmat ilahiyah, Dari Nu’man bin Basyir, Rasulullah bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِيْ تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهْرِ وَ الْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang mu’min dalam saling cinta, saling belas kasihnya dan saling perhatiannya laksana badan-jika ada salah satu anggota yang sakit, maka yang lainnya merasa mengeluh dan demam (panas).
Jamah jumat yang dirahmati Allah
Ukhuwah yang dibina berdasarklan aqidah akan mudah menghancurkan dan meluluhkan segala bentuk kebatilan. Namun apabila benang ukhuwah tidak terajut dengan kuat dan rapih, maka kaum muslimin akan menjadi sasaran empuk buat ummat yang lain dari berbagi kepentingan. Dan ibni semua terjadi apabila kita terlalu cinta dunia dan tidak perduli lagi akan perkara akhira. Rasulullah bersabda:
“ Hampir-hampir ummat lain bersekongkol mengeroyok kalian seperti orang makan yang mengeroyok makanan dari nampan. Seorang bertanya apakah disaat itu kita sedikit wahai Rasulullah? Beliau menjawab:”bahkan kalian banyak tetapi kalian seperti buih banji dan Allah mencabut dari hati-hati musuhmu rasa takut terhadap kalian, lalu Allah memasukkan dihati kalian (penyakit) Wahan, Wahai Rasulullah apakah Wahan itu? Beliau menjawab Cinta dunia dan takut mati (HSR. Ahmad dan Abu Daud)
Rasa ukhuwah akan timbul jika sifat suka mementingkan pribadi dan cinta dunia tersebut disingkirkan dari pribadi muslim. Dan rasa ukhuwah inilah yang menjadi salah satu faktor penyempurnaan keimanan. Rasulullah bersabda:
لاَ يُؤْمَنُ أَحَدَكُمْ حَتَّى يُحِبُّ مَايُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“ Tidak sempurna iman seseorang menginginkan bagi saudaranya apa yang diinginkan untuk dirinya “ (HR. Bukhari dan Muslim)
Jamaah jumat rahimakumullah
Bagaimanakah cara untuk mewujudkan ukhuwah ?, kita akan menyebutkan beberapa hal yang InsyaAllah dapat mengantarkan menuju ukhuwah fillah. Adapun beberaapa metode tersebut antara lain:
1. Iman, berhukum dengan Al-Qur’an pad setiap persoalan, sebagai way of life [undang-undang hudup dan kehidupan]. Maka hendaklah setiap indifidu diantara kita berjalan diatas bumi berpedoman pada Al-Qur’an, mewujudkan apa yang dipedomani itu dalam bentuk aktifitas nyata sehingga setiap ucapan yang dikeluarkan dari mulutnya adalah merupakan denyutan qalbu. Jika sudah tercapai maka akan didapati mayoritas individu hidup dengan semangat yang satu dan dengtan nafas yang satu pula.
2. Membudayakan salam. Rasulullah pernah bersabda:
لاَ تَدْخُلُوا الجَنَّةَ حَتَّى يُؤْمِنُوا، وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
“Tidaklah kalian masuk surga sehingga beriman, dan tidaklah sempurna iman kalian sehingga kalian saling mencintai. Apakah mau aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan akan timbul diantara kalian rasa saling mnencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian!
3. Menyempatkan diri untuk mengujungi saudaranya. Imam Malik dalam kitab “AL-MUWATHTHO” meriwayatkan;berkata nabi bahwa Allah befirman yang artinya: “pasti akan mendapat cintaku orang-orang yang mencintai karena aku, diman keduanya saling berkunjung karena aku dan saling memberi karena aku.”
4. Memenuhi hak-hak saudaranya.
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمْ سِتٌّ : إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَ إِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَ إِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَشَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ رواه مسلم من حديث أبي هريرة
“hak seorang muslim atas muslim ada enam, yaitu jika bertemu maka ucapkanlah salam, jika diundang maka penuhilah, jika ia bersin lau mengucapkan “Alhamdulillah” maka do’akanlah dengan “Yarhamukallah”, jika sakit jenguklah ia, dan jika ia meninggal antarkanla [kekubur].
5. Saling mendo’aka dan memohonkan ampun. Allah berfirman :
وَالَّذِيْنَ جَاءُوْ مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَااغْفِرْلَنَاوَلإِِخْوَاِنَنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ حِيْمٌ
“Orang-orang yang datang setelah mereka [Muhajirin dan Anshar], mereka berdo’a : Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah engkau membiarkan kedengkian dalam hati-hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya engkaau maha penyantun lagi maha penyayang”.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.





Artikel Terkait:

0 komentar:

Flash

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP