..::::::..

HUKUM-HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ’ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
Hadirin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah

Hendaknya seorang Muslim senantiasa bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kita semua, baik nikmat keimanan, kesehatan dan keluangan waktu sehingga kita bisa melaksanakan kewajiban kita menunaikan shalat Jum’at. Dan hendaklah kita berhati-hati agar jangan sampai menjadi orang yang kufur kepada nikmat Allah. Allah berfirman:
“Jikalau kalian bersyukur pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kalian mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya siksaku sangat pedih.” (Ibrahim: 7).
Demikian pula kami wasiatkan untuk senantiasa bertakwa kepada Allah dalam segala keadaan dan waktu. Takwa, sebuah kata yang ringan diucapkan akan tetapi tidak mudah untuk diamalkan.
Allah Swt berfirman dalam Al-quran Surat Albaqarah ayat 183 :
Puasa adalah menahan diri dari makan, minum dan bersenggama serta semua hal yang membatalkan mulai dari terbit fajar kedua sampai terbenamnya matahari disertai dengan niat, Firman Allah  :
 وكلوا و اشربوا حتى يتبين لكم الخيط الأبيض من الخيط الأسود من الفجر ثم أتموا الصيام إلى الليل …  البقرة : 187
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar”(QS.Al Baqarah : 187)
Hukum Puasa
Telah ijma’ kaum muslimin bahwa puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib, berdasarkan Firman Allah  :
 يأيها الذين ءامنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون  البقرة : 183
Dan sabda Rasulullah  :
 بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةَ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ 
“Ditegakkan Islam itu di atas lima perkara : Syahadat bahwa tidak ada Ilah yang disembah secara haq kecuali Allah, dan bahwa Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan Shaum (puasa) bulan Ramadhan”. (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abdullah Bin Umar)
Karenanya barang siapa yang berbuka di bulan Ramadhan tanpa sesuatu udzur sungguh dia telah melakukan suatu dosa yang sangat besar. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ketika Rasulullah  sedang tidur beliau didatangi dua orang yang membawanya ke gunung yang hitam, dari tempat tersebut beliau mendengar suara lolongan yang sangat keras dari ahli neraka lalu beliau melihat suatu kaum yang merobek pipi dan mulutnya sehingga mengalirkan darah ketika beliau bertanya, siapakah mereka yang dijawab mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum halalnya (tiba waktunya) puasa mereka (HSR. Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim)
Memulai Puasa
Puasa Ramadhan wajib dikerjakan setelah terlihat hilal, atau setelah bulan Sya’ban genap 30 hari. Puasa Ramadhan wajib dilakukan apabila hilal awal bulan Ramadhan telah disaksikan oleh seorang yang terpercaya.
Adapun memulai Ramadhan berdasarkan perhitungan kalender/ almanak maka ini adalah bid’ah karena Rasulullah  telah mengeraskan masalah ini dengan sabdanya :
 صوموا لرؤيته و أفطروا لرؤيته  رواه
“Berpuasa lah ketika melihat hilal dan berbukalah (berhari raya) ketika melihatnya” (HR. )
Siapa yang wajib berpuasa Ramadhan ?
Puasa Ramadhan diwajibkan atas muslim yang baligh (dewasa), aqil (berakal), mukim (tidak mengadakan perjalanan), mampu untuk berpuasa dan tidak ada halangan seperti haidh dan nifas bagi wanita.
Adapun anak kecil yang belum baligh maka para ulama’ mengatakan disuruh berpuasa jika dikhawatirkan, hal ini untuk melatihnya, sebagaimana disuruh shalat pada umur 7 tahun dan dipukul pada umur 10 tahun agar terlatih dan membiasakan diri.
Syarat Syah Puasa
Syarat sahnya puasa ada enam :
Islam : tidak sah puasa orang yang kafir sebelum masuk Islam
Akal : Tidak sah puasa orang gila sampai kembali berakal
Tamyiz : Tidak sah puasa anakl kecil sebelum dapat membedakan (yang baik dengan yang buruk)
Tidak Haidh : Tidak sah puasa wanita haidh, sebelum berhenti dari nifas
Niat : sejak malam hari, untuk puasa yang wajib. Hal ini berdasarkan sabda Nabi  :
من لم يبيت الصيام الليل فلا صيام له رواه النسائي و البيهقي
“Barang siapa yang tidak berniat sejak malam harinya maka tidak ada puasa baginya: (HSR. Nasai’ dan Baihaqy)
Niat adalah ketetapan hati untuk melakukan sesuatu dan tempatnya di dalam hati. Adapun melafadzkan niat dengan lafadz-lafadz tertentu maka itu adalah bid’ah yang tidak pernah dicontoh oleh Nabi dan para shahabat.
Barang siapa yang telah makan sahur sebelum terbit fajar maka sesungguhnya ia telah berniat dan barang siapa yang menahan diri dari makan dan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa di tengah hari ikhlas karena Allah  dengan maksud berpuasa maka sungguh ia berniat walaupun tidak makan sahur (lihat Fiqhi As Sunnah)
Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa
1. Makan dan minum dengan sengaja, jiak dilakukan karena lupa maka tidak membatalkan puasa.
2. Jima’ (bersenggama)
Ibnul Qayyim berkata :”Al-Qur’an merupakan dalil bahwasanya jima’ itu membatalkan puasa seperti makan dan minum dan tidak ada perselisihan dalam hai ini”
3. Memasukkan makanan kedalam perut, termasuk dalam hal ini adalah suntukan makanan dan transfusi darah bagi orang yang berpuasa.
4. Mengeluarkan mani dalam keadaan terjaga karena onani, bersentuhan, ciuman, nonton atau sebab lainnya dengan sengaja, adapun keluar mani karena mimpi tidak membatalkan puasa karena keluarnya tanpa sengaja.
5. Keluar darah haidh dan nifas, baik pada pagi hari atau sore hari sebelum terbenam matahari.
6. Muntah dengan sengaja, barang siapa muntah tanpa sengaja maka tidak wajib qadha, Rasulullah  bersabda :
 من ذرعه القيءفليس عليه قضاء ومن استقاء فليقض  رواه ابو داود و الترمذي و ابن ماجه و أحمدو سنده صحيح
“Barang siapa yang muntah tanpa disengaja, maka ia tidak (wajib) menggantinya, Barang sapa yang sengaja hendaknya dia mengqadha” (HR. Abu Daud, At Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad dengan sanad yang shahih)
7. Murtad, Keluar dari Islam –semoga Allah melindungi kita darinya-
 … ولو أشركوا لحبط عنهم ماكانوا يعملون  الأنعام : 88
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan” (QS. Al An’am : 88)
Orang-orang Yang Dibolehkan Untuk Berbuka
1. Orang sakit yang berbahaya baginya jika berpuasa dan orang yang berpergian, namun wajib mengqadha (menggantinya) sejumlah hari yang ditinggalkannya itu pada hari lain setelah bulan Ramadhan Allah  berfirman :
 …فمن كان منكم مريضا أو على سفر فعدة من أيام أخر…  البقرة : 184
“Mka barang siapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain” (QS. Al Baqarah : 184)
2. Wanita haidh dan nifas dan wajib ata keduanya qadha berdasarkan perkataan ‘Aisyah :
 كنا نومر بقضاء الصوم ولا نومر بقضاء الصلاة  متفق عليه
“Kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat” (Muttafaq ‘Alaihi)
3. Wanita hamil dan menyusui, jika keduanya takut kepada kesehatan dirinya sendiri atau pada anaknya maka wajib atas keduanya memberi makan seorang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkan.
4. Orang tua laki-laki atau perempuan yang tidak mampu lagi untuk berpuasa namun wajib baginya memberi makan seorang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkan.
Puasa yang Sempurna
1. Makan sahur, sehingga membantu kekuatan fisik selama berpuasa. Rasulullah  berpuasa :
 فصل بين صيامنا وصيام أه الكتاب أكلة السحور  رواه مسلم
“Pembeda antara puasa kita dan puasanya ahlul kitab adalah makan sahur” (HR. Muslim)
Akan lebih utama apabila makan sahur itu diakhir waktunya, sehingga mengurangi rasa lapar dan haus, selama tidak dikhawatirkan terbit fajar.
2. Memanfaatkan bulan Ramadhan dengan memperbanyak membaca Al-Qur/an sesungguhnya Jibril  setiap malam dibulan Ramadhan selalu menemui Nabi  untuk membacakan Al-Qur’an baginya (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibn Abbas ) Dan pada diri Rasulullah  terdapat keteladanan yang baik bagi kita
3. Menjaga lisan dari berdusta, meggunjing, mengadu domba, mengolok-ngolok serta perkataan mengada-ngada, Rasulullah  bersabda :
 من لم يدع قول الزور و العمل به, فليس لله حاجة في أن يدع طعامه و شرابه  رواه البخاري
“Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum” (HR. Bukhari)
4. Hendaknya puasa tidak membuat seseorang keluar dari kebiasaannya, misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab sepele, dengan dalih karena sedang berpuasa. Sebaliknya, semestinya puasa tersebut hendaknya memnjadikan jiwanya tenan, tidak emosional. Dan jika diuji oleh orang jahil, jangan dihadapi dengan dihadapi dengan perbuatan serupa,. Nasehatilah dengan car yang lebih baik, abi  bersabda :
 فأن امرؤ شاتما, فليقل : إني صا ئم, إني صا ئم  رواه البخاري
“ Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata,”Sesungguhnya aku sedang puasa, aku sedang puasa” (HR. Bukhari)
Ucapan itu dimaksudkan agar ia menahan diri dan tidak melayani orang yang mengumpatnya, disamping juga mengingatkan agar ia menolak melakukan penghinaan dan caci-maki.
5. Menjaga diri dari syahwat (keinginan) kepada sesuatu yang meskipun hal tersebut adalah halal baginya.
Jabir bin Abdullah  berkata :”Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa, tinggalkan perbuatan yang menyakiti tetangga dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kamu berpuas, jangan kamu jadikan hari berbuka sama dengan hari kamu berpuasa”
6. Memperbanyak sedekah dan berbuat kebajikan, Rasulullah  adalah orang yang paling dermawan dan beliau lebih dermawan lagi ketika bulan Ramadhan
7. Menyegerai berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam, Rasulullah  bersabda :
 لا يزال الناسبخيرما عجلوا الفطر  رواه البخاري و مسلم
“Manusia senantiasa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka” (HR. Bukhari dan Muslim)
8. Mengucapkan basmalah ketika ingin berbuka seraya berdo’a :
 ذهب الذمأ وابتلت العروق, وثبت الأجر إن ِاء االه  رواه أبوداود والبيهقي و الحاكم والنسائي والدارقطني
“Telah hilang dahaga, telah basah kerongkongan dan telah tetap pahala Insya Allah” (HR. Abu Daud, Baihaqi, hakim, An Nasa’i dan Daraquthni)
9. Berbuka dengan kurma segar (ruthob), jika tidak dengan kurma kering (tamar) dan jika tidak punya cukup dengan air, Rasulullah  bersabda :
 كان النبي  يفطر على رطبات قبل أن يصلي, فإن لم يكن رطبات, فتمرات, فإن لم يكن تمرات, حسا حسوات من ماء  رواه أحمد و أبوداود و ان خزيمة و الترمذي
“Adalah Rasulullah  berbuka puasa dengan ruthab sebelum shalat, kalau tidak ada ruthab maka dengan tamar dan jika tidak ada tamar “(HSR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Khuzaimah dan At Turmudzi)
10. Hal-hal yang baik itu hendaknya dilakukan sepanjang tahun. Dan buah yang paling utamadari puasa adalah taqwa, sebab Allah berfirman :
 …لعلكم تتقون  البقرة : 183
“Agar kamu bertakwa”(QS. Al Baqarah : 183)
Pesan Dan Nasihat
Manfaatkandan pergunakan masa hidup anda, kesehatan dan masa muda anda dengan amal kebaikan sebelum maut datang menjemput. Bertaubatlah kepada Allah dengan sebenar-benar taubat dalam setiap waktu dari segala dosa dan perbuatan terlarang. Jagalah fardhu-fardhu Allah dan perintah-perintah-Nya serta jauhilah apa-apa yang diharamkan dan dilarang-Nya, baik pada bulan Ramadhan maupun pada bulan lainnya.
Jangan sampai anda menunda-menunda taubat, jangan sampai kamu mati dalam keadaan maksiat sebelum sempat bertaubat, karena anda tidak tahu apakah anda dapat menjumpai lagi bulan Ramadhan mendatang atau tidak?
Bersungguh-sunggulah dalam mengurus keluarga, anak-anak dan siapa saja yang menjadi tanggung jawaban anda agar mereka taat kepada Allah dan menjauhkan diri dari ma’siat kepada-Nya . Jadilah suri tauladan yang baik bagi mereka dalam segala bidang, karena andalah pemimpin mereka dan bertanggung-jawab atas mereka dihadapan Allah . Bersihkan rumah anda dari segala bentuk kemungkaran yang menjadi penghalang untuk berdzikir dan shalat kepada Allah.Sibukkan diri dari keluarga anda dalam hal yang bermanfaat bagi anda dan mereka. Dan ingatkan mereka agar menjauhkan diri dari hal yang membahayakan mereka dalam agama, dunia dan akhirat mereka.
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad , segenap keluarga dan para shahabatnya .
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَمَّا بَعْدُ؛
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ،
وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ بِهِ عِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ،
وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا اسْتَعَاذَ بِكَ مِنْهُ عِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ
عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ






Artikel Terkait:

0 komentar:

Flash

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP