..::::::..

BAGAIMANA MENASEHATI SUAMI YANG TIDAK SHALAT

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ustadz, suami saya tidak shalat, shalatnya hanya sekedar gerakan cepat, tidak khusyu’, tidak shalat tepat waktu dan tidak shalat berjamaah. Saya sudah berkali-kali mencoba mensehatinya tetapi tidak ada hasilnya. Apa yang harus kita lakukan ? Mohon bimbingannya, Jazakumulloh khoiron.

Wa’alaikum salam Wr. Wb.
Ibu yang baik, kami berdoa kepada Allah agar ibu istiqomah melakukan kebaikan , dilindungi dari segala keburukan dan suami ibu mendapatkan cahaya hidayah sehingga mendapatkan rasa manisnya iman.

Sesungguhnya shalat itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. Ia adalah komunikasi antara hamba dan Tuhannya , dia adalah perkara yang dihisab pertama kali atas manusia. Ia adalah alat ukur untuk mengetahui antara keIslaman dan keshalihan seseorang. Siapa yang menjaganya niscaya ia memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak menjaganya maka ia tidak memiliki cahaya, bukti dan keselamatan, tetapi ia akan dikumpulkan bersama Fir’aun , Haman dan Qorun serta Ubay Ibn kholaf.
Shalat adalah kewajiban yang tidak gugur dari seseorang selama nyawa masih dikandung badan. Rosul Saw bersabda kepada Imron Ibn Hushoin: "shalatlah sambil berdiri, jika kamu tidak mampu maka sambil duduk, jika tidak mampu maka diatas pembaringan ." Allah tidak membebani seseorang kecuali sebatas kemampuanya. Apabila ini adalah wajib bagi yang sakit bagaimana dengan orang yang segar bugar? Bagaimana dengan laki-laki yang seharusnya menjaga shalat Jum’ah dan berjamaah? Ibnu Mas’ud R.a telah berkata:" sesungguhnya engkau telah mensyareatkan kepada nabimu sunnah-sunnah alhuda.(ajaran –ajaran petunjuk). Dan diantara sunnah alhuda adalah shalat berjamaah.
Seandainya kalian shalat dirumah –rumah kalian seperti orang munafik ini tentu kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian. Dan kalau kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian niscaya kalian telah sesat." Sungguh aku telah menyaksikan pada masa Rasulullah Saw tidak ada seorangpun yang meniggalkan jamaah kecuali orang munafik yang telah jelas kemunafikannya. Sungguh seseorang dihadirkan dengan dipikul diantara dua orang hingga didirikan ditengah barisan (shof) untuk mengikuti jamaah dengan berdiri , duduk atau berbaring sesuai dengan kemampuannya. Nabi Saw telah sendiri telah memperhatikan shalat dengan perhatian yang luar biasa hingga beliau beri’tikad untuk membakar rumah orang yang tidak hadir dalam shalat berjamaah. Beliau tidak mengurungkan niat ini kecuali karena didalam rumah itu ada wanita dan anak-anak.
Ibu yang baik, berikut ini ada beberapa hal yang dengan izin Allah dapat memperbaiki suami ibu;
1. Lari menuju Allah, bersimpuh di hadapannya memohon hidayah untuk suami yang dicinta. Lakukanlah ini disiang dan malam hari sesuai dengan tingkat keikhlasan dan kejujuran kita kebaikan itu akan datang dan doa akan dikabulkan.

2. Pilihlah cara yang paling tepat untuk mengetuk pintu hatinya, ungkapkan kata dan kalimat yang indah dan waktu yang tepat dalam suasana yang paling akrab. Misalnya ibu katakan kepadanya: Anda, alhamdulillah adalah baik, anda memiliki sifat memenuhi janji, orang-orang menyebutmu dapat kebaikan alangkah sempurnanya jika anda disiplin menjaga shalat. Sesungguhnya aku ingin sekali suamiku keluar bersama laki-laki lain yang baik menuju rumah Allah."
3. Usahakan agar orang-orang shalih dari kerabat ibu mau menjenguknya dan mengajaknya untuk shalat, tanpa merasa bahwa ini adalah sesuatu yang sudah direncanakan.
Usahakan ziaroh sebelum waktu shalat sehingga ketika adzan dia diajak bersama-sama menuju masjid.
4. Belilah kaset-kaset ceramah atau buku-buku tipis yang menjelaskan hukum orang yang meninggalkan shalat dan hukuman bagi orang yang meremehkan shalat atau melalaikannya lalu berikan kepada suami.

5. Fokuskan usaha untuk membuatnya rajin shalat. Setelah itu mengajaknya untuk menegakkan shalat dengan khusyu’ dan thuma’ninah , Allah telah memuji orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. Allah berfirman yang artinya :’ Dan orang-orang yang sangat menjaga shalatnya." Karena rajin dan disiplin dalam shalat akan mengantarkan kepada kekhusyu’an, dan shalat tidak akan manfaat kecuali dengan khusyu’.
6. Jelaskanlah bahaya mengakhirkan shalat, putra Sa’ad Ibn Abi Waqqash telah berkata kepada ayahnya ketika ia membaca firman Allah yang artinya :" Sungguh celaka bagi orang-orang yang lalai dari shalatnya." Dia berkata : Hai ayah apakah mereka yang tidak shalat ?. Saat menjawab : Tidak. Seandainya mereka meninggalkan shalat pastilah mereka kafir, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang mengakhirkanya dari waktunya.
7. Gunakanlah sarana-sarana dan media yang berpengaruh untuk memaksanya shalat, seperti tidak mau makan bersama, duduk dengannya dan tidak mau bersenggama dengannya. Tidak mengapa jika menyatakan keinginannya untuk cerai jika dia tetap tidak shalat dengan benar tentu saja ibu harus mengetahui lebih dulu apa akibat-akibatnya sebelum melakukan langkah –langkah ini supaya tidak kontra produktif.
Selamat berjuang, semoga Allah membimbing ibu dalam meraih kebaikan demi kebaikan. .
Diperbolehkan mengcopy artikel ini dengan syarat:
menjaga Amanah ilmiah dan mencantumkan link berikut:
Sumber: http://qiblati.com/bagaimana-menasehati-suami-yang-tidak-shalat.html




Artikel Terkait:

0 komentar:

Flash

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP