..::::::..

Rumah tangga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

Tidak dapat disangkal lagi, bahwa kehidupan Rasulullah adalah rumah tangga yang paling ideal dan bahagia. Untuk mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan hidup, khususnya dalam berumah tangga, banyak sekali tuntunan dan bimbingan yang beliau ajaran. Salah satu diantaranya diutarakan dalam sebuah sabdanya:

"Orang yang paling baik diatara kamu adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah orang yang terbaik kepada istriku."


Ada beberapa sikap dan tingkah laku Rasulullah terhadap keluarganya yang menurut hemat penulis dapat diteladani sehingga sebuah keluarga dapat terbentuk dengan keharmonisan dan kebahagiaan yang akan selalu menyertainya. Diantara sikap dan tingkah laku Beliau antara lain (Nasy'at Al-Masri, Nabi Suami Teladan, Jakarta: Gema Insani Press, 1989, h. 121):

Beliau bertindak sebagai seorang ayah, seorang guru dan juga seorang suami yang penuh kasih sayang. Beliau dapat menempatkan dirinya sesusai dengan momen yang dibutuhkan oleh sang istri.
Beliau berlaku adil terhadap semua istri-istrinya dengan tidak menyampingkan perasaan mereka.
Jika beliau sedang berkumpul bersama istrinya, maka wajah beliau cerah ceria, banyak tertawa dan ramah.
Beliau selalu berusaha menyadarkan para istrinya untuk hidup sederhana, keras dan kasar, mulai dari tempat tinggal, pakaiannya dan makanannya.
Beliau selalu memberikan peran dan contoh yang baik kepada para istrinya dengan cara mengajarkan mereka berbagai macam ilmu agama dan pengamalannya.
Beliau selalu bersikap rendah hati. Beliau tidak pernah menyerahkan semua masalah rumah tangga kepada istrinya atau pembantunya sekalipun. Pengakuan ini diberikan oleh istrinya, Siti Aisyah ra, katanya: "Didalam rumah Rasulullah bekerja seperti kalian, beliau menjahit sendalnya dan menisik pakaiannya."
Terlepas dari kesempurnaan akhlak beliau sebagai seorang Rasulullah dan seorang suami, beliau tetaplah seorang manusia biasa. Sebagai manusia biasa Rasulullah juga mempunyai sikap cemburu. Dia sangat cemburu kepada istri-istrinya. Namun tidaklah sikap ini mengurangi kemuliaannya, tapi malah sebaliknya. Konon sikap ini merupakan ciri kejantanan, kehormatan dan kemuliaan seseorang pada dirinya pribadi. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw pernah bersabda kepada sahabatnya, sabdanya: "Apakah kalian heran dengan rasa cemburu Sa'ad? Padahal aku lebih cemburu dari dia dan Allah lebih cemburu dari aku."

Dari uraian diatas terlihat alangkah indahnya kehidupan rumah tangga Rasulullah yang selalu dipenuhi dengan cinta kasih. Dan semua itu bisa dirasakan oleh siapapun seandainya ada kemauan untuk meneladani sikap dan tingkah laku beliau dalam berumah tangga. Untuk mencapai kebahagiaan tersebut, maka sebuah pernikahan hauslah terdiri dari orang-orang yang mengerti dan mendalami betul ajaran agamanya. Aktor utama dalam sebuah keluarga adalah suami dan istri. Dari tangan keduanyalah sebuah keluarga akan melahirkan warna. Karena itu, Rasulullah saw memberikan banyak petunjuk bagaimana cara memilih calon suami atau istri yang ideal menurut Islam, yang membawa bahtera rumah tangga menuju kebahagiaan yang hakiki .

Jika ada pertanyaan, langsung kirim aja ke 0411-9303899 (esia) atau irmbf@yahoo.com



Artikel Terkait:

0 komentar:

Flash

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP