Diamanakah Allah (2)
TANYA :
Kami mendengar kebanyakan kaum muslimin mengatakan bahwa Allah ada di mana-mana ! Apakah ucapan seperti ini sesuai dengan aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah ? Ataukah aqidah seperti ini adalah aqidah ahlul bidah ? Apa nasehat Anda bagi yang mengatakan ucapan seperti itu ?
JAWAB :
Setiap muslim wajib memegang teguh pedoman salafus sholeh (pedoman Ahlus Sunnah Wal Jamaah ) serta menjauhi penyimpangan ahlul bidah dan pengikut hawa nafsu. Ucapan seperti yang tersebut dalam soal bukan termasuk aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Ucapan seperti itu adalah ucapan mayoritas jahmiyah, yaitu sebuah kelompok sesat pengikut Jahm bin Shofwan seorang ahli bid’ah yang sesat. Ia meniadakan sifat-sifat Allah dan nama-nama -Nya - Maha suci Allah yang memiliki Nama-Nama yang husna dan Sifat-Sifat Yang Maha Tinggi dari yang ia katakan -.
Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah meyakini bahwa Allah azza wa jalla bersemayam di atas arsy sesuai dengan ke-Maha Agungan-Nya. Tidak seperti makhluk yang bersemayam di atas kendaraan atau di atas kapal dan sejenisnya. Sifat Sang Pencipta tentulah tidak sama dengan sifat makhluk-makhluk-Nya. Sebagaimana zat Allah tidak sama dengan zat makhluk-makhluk-Nya. Dalilnya firman Allah ta’ala :
1.
Tidak ada sesuatu yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Asy Syura : 11)
2.
Dan tidaklah ada seorang pun yang serupa dengan-Nya (Al Ikhlas: 4)
3.
Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia. (Maryam : 65)
Di dalam Al Quran, banyak sekali ayat yang menyebutkan tentang ke-Mahatinggian Allah Azza wa jalla, diantaranya :
1.
Tuhan Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas Arsy. (Thaahaa : 5)
2.
Mereka takut kepada Tuhan mereka yang ada di atas mereka. (An Nahl :50)
3.
Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang sholih dinaikkan-Nya. (Fathir :10)
4.
Tetapi sebenarnya Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. (An Nisa : 158)
5.
Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga tiba-tiba bumi itu bergoncang. Atau Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. (Al Mulk: 16-17)
Oleh karena itu, para pemuka madzhab Syafi’i berkata bahwa di dalam Al Quran terdapat lebih dari seribu ayat yang menunjukkan bahwa Allah Maha Tinggi atas segala makhluk-Nya dan Allah berada diatas hamba-hamba-Nya. Sedangkan yang lain mengatakan tiga ratus ayat. (silakan lihat Majmu’Fatawa 5/21)
Secara fitrah Allah telah menggariskan bahwa semua bani adam akan mengulurkan kedua tangan mereka ke langit dan menengadahkan wajah mereka ke atas ketika berdoa kepada -Nya. Seandainya Allah ada di mana-mana, maka akan kita saksikan orang-orang yang berdoa dengan mengulurkan tangannya ke bawah atau ke belakang atau ke kanan dan ke kiri.
Cobalah perhatikan ! Ucapan tersebut sangat bertentangan dengan ayat -ayat Al Quran yang jelas, bertentangan dengan As Sunnah dan bertolak belakang dengan fithrah dasar yang tidak dapat di tolak. Demikian pula, ucapan tersebut (yaitu Allah berada di mana-mana ) berarti Allah berada di tempat-tempat kotoran atau sejenisnya - Maha Tinggi Allah dari apa yang diucapkan oleh orang-orang yang jahil.-
Sangat memprihatinkan jika seorang muslim tidak tahu-menahu di mana Tuhan yang di sembahnya. Hanya kepada Allah saja tempat mengadu akan asingnya kebenaran dan hilangnya panji-panji tauhid.
Lebih mengherankan lagi ucapan tersebut bukan hanya beredar di kalangan awam, akan tetapi juga diucapkan oleh beberapa kalangan terpelajar dan para tokoh kelompok dakwah sekarang ini. Mereka begitu garang di atas mimbar, namun jika anda tanya dimana Allah? Ia akan menjawab : Allah ada di mana-mana tidak ada satu tempat pun yang luput dari-Nya. Inna lillahi wainnailaihi rajiun.
Wahai saudaraku, pegang teguhlah aqidah Salafus Sholeh, jauhilah kebodohan orang-orang jahil dan penyimpangan para pengikut kebatilan. Ketahuilah bahwa Allah `Azza wa Jalla bersemayam di atas `arsy dan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, tidak ada satu pun perkara yang samar atas-Nya. Pendengaran dan penglihatan -Nya meliputi segala sesuatu, sebagaimana firman-Nya Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. (Al Hadid : 4)
Yaitu bersama kamu dengan ilmu-Nya. Kebersamaan Allah dengan makhluknya ada dua macam, yaitu :
1. Kebersamaan umum, yaitu Allah bersama mereka dengan ilmu-Nya, seperti yang disebutkan dalam ayat di atas tadi.
2. Kebersamaan khusus, yaitu Allah bersama mereka dengan pertolongan-Nya dan bantuan-Nya, seperti dalam ayat
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebajikan. (An Nahl : 128)
Yaitu bersama mereka dengan pertolongan dan bantuan-Nya.
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa kelompok yang lebih sesat dari mayoritas jahmiyah adalah Hululiyah dan wihdatul wujud. Mereka adalah orang-orang yang menyatakan bahwa Allah ada pada semua benda dan Dia adalah segala benda dan ada di mana-mana ! Maha Tinggi Allah dari kekufuran dan kekejian ucapan mereka. Cobalah perhatikan ! Tidak akan kamu dapatkan seorang yang berpikiran sehat meyakini zat Allah ada di mana-mana . Tidaklah patut bagimu mengikuti kesesatan mereka dan meninggalkan salafus sholeh, generasi yang utama, tidak akan celaka orang-orang yang mengikuti mereka.
Ketahuilah, wahai saudaraku, bahwa ada beberapa kaum muslimin yang mengatakan :
Allah berada di mana-mana ! Tapi bukan maksudnya Zat Allah ada dimana-mana, bahkan ia meyakini bahwa Allah ada di atas langit.
kami nasehatkan agar mereka mengganti ucapan tersebut agar tidak menyerupai ucapan kelompok-kelompok sesat yang Allah tidak menghendaki untuk membersihkan hati mereka. Dan hendaklah mereka tetap berpegang teguh dengan ucapan-ucapan salafus sholeh. Semoga Allah memberi hidayah kepada jalan yang lurus.Jika ada pertanyaan, langsung kirim aja ke 0411-9303899 (esia) atau irmbf@yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar