Amerika Teroris Sesungguhnya di Dunia
Senin, 28 Maret 2011
Hidayatullah.com-- Dengan membunuh ratusan ribu orang tak berdosa di dunia, rezim Amerika menjadi teroris terbesar di dunia. Hal ini dikemukakan oleh politisi veteran Pakistan, Dr. Mubashar Hassan pada Islam Times di Lahore, Minggu (27/3) malam, ketika hadir dalam demonstrasi memprotes campur tangan Amerika di Pakistan.
Dr Mubashir, yang telah bekerja dengan mantan Perdana Menteri Pakistan Zulfikar Ali Bhutto sebagai Menteri Keuangan Federal di kabinetnya, mengatakan bahwa AS telah terlibat dalam pembantaian orang-orang sipil di berbagai negara.
Ia bilang, pembunuhan ribuan warga Afghanistan dan Irak adalah contoh segar genosida manusia yang dilakukan oleh Amerika. “Kebijakan yang salah dari penguasa Pakistan saat ini diizinkannya AS untuk mencampuri urusan Pakistan.”
Dia mengatakan bahwa penguasa Pakistan belum menyadari pentingnya geografis Pakistan, yang telah mereka jual ke luar negeri dengan harga sangat murah. Dia menggarisbawahi bahwa mustahil bagi AS atau NATO untuk m elakukan operasi di Afghanistan tanpa Pakistan.
Kerjasama dengan intelijen Pakistan adalah penting untuk melakukan perang. "Dari sisi Pakistan, Islamabad telah mendapatkan bantuan setelah memberikan konsesi, tapi sebagai imbalannya, pemerintah AS berani melanggar kedaulatan Pakistan dan merusak kepentingan nasional Pakistan," katanya.
Dr. Mubashar mendesak para pemimpin politik untuk memperjuangkan kemandirian dan berhenti menggunakan kekuatan asing untuk mencapai tujuan mereka di Pakistan.
"Mereka harus bekerja sendiri untuk mendapatkan kondisi politik yang baik, guna mencapai target kemajuan ekonomi, hak asasi manusia, keadilan sosial, dan lain-lain," tambahnya.
Dia mengatakan, itu adalah tanggung jawab para pemimpin politik untuk mempromosikan demokratisasi di masyarakat tanpa intervensi asing.
Dia menekankan perlunya desentralisasi kekuasaan untuk menjamin partisipasi dari semua segmen masyarakat dalam proses pembangunan.
Dr. Mubashar Hassan lebih lanjut mengatakan bahwa krisis negara disebabkan sistem yang ketinggalan zaman. “Sistem ketinggalan zaman tidak hanya menciptakan krisis dari negara, namun juga memberikan kita pemerintah yang tidak efisien dan tidak jujur. Jika kita ingin mengatasi krisis ini, kita harus menyingkirkan sistem kuno yang berlaku di negara kita,” katanya.*
Sumber : Islam Times
Artikel Terkait:
- Serial Aurat Buku Syaikh Idahram-2 (bag. 2)
- Serial Aurat Buku Syaikh Idahram-2 (bag. 1)
- Pembodohan dan Penipuan Terhadap Umat Islam
- Pluralisme Agama, Gagasan Orang Dungu
- Suburnya Aliran Sesat di Indonesia
- Kyai-Kyai NU, dari Hal Membayangkan Zinai Artis Sampai Situs Porno
- Permainan Logika Bung Karno dan Islam yang Tak Dapat Dibendung
- Contoh Nyata Taqlid Buta di Kalangan NU dan PKB
- Waspada! Buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi” Mengusung Faham Rafidhah (Syi’ah Iran)
- Jawaban terhadap Prof. KH. Said Agil Siradj, M.A. (Ketua Umum PBNU)
0 komentar:
Posting Komentar