HUKUM MERAYAKAN & MEMPERINGATI ISRA’ MI’RAJ
Diterjemahkan dari kitab At Tahdzir Min Al Bida’ yang ditulis oleh Al ‘Allamah Abdul Aziz bin Baz –rahimahullahu-dengan sedikit tambahan dan perubahan dari penerjemah – Abu Abdillah -
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ، اَلنَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ،: {
Hadirin jamaah Jum’at yang berbahagia rahimakumullah
Kita sekarang telah berada dibulan Rajab, dimana bulan Rajab merupakan salah satu diantara ‘ Asyhur Haram, (bulan Haram). Sebagian Ulama memandang sebab penamaan tersebut adalah karena kehormatan bulan-bulan tersebut dan besarnya dosa-dosa yang dilakukan pada bulan tersebut serta besarnya pahala bagi yang melakukan kebaikan padanya. Namun demikian tidak ada dalil yang shahih menunjukkan disyariatkan mengkhususkan bulan Rajab dengan ibadah-ibadah tertentu baik itu shalat, puasa, sedekah, shalawat dan lain-lain. Hal ini telah dijelaskan oleh para ulama kita diantaranya Imam Ibnu Rajab dalam kitab beliau “ Lathoif Al Maarif” Kalau kita memperhatikan keadaan ummat akhir-akhir ini maka banyak sekali model ibadah dan kegiatan yang dilaksanakan dalam bulan Rajab ini, salah satunya adalah perayaan atau peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad . Bagaimana sebenarnya hukum mengadakan kegiatan-kegiatan tersebut? Berikut ini kami kutipkan fatwa dari seorang ulama kita diabad ini yaitu Samahatus Syaikh Abd. Aziz bin Abd Bin Bazz silahkan simak penjelasan beliau.
Segala Puji bagi Allah dan Shalawat serta salam kepada Rasulullah , keluarga beliau dan para sahabatnya. Amma Ba’du.
Tidak diragukan lagi bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang agung sebagai bukti kebenaran Rasulul-Nya Muhammad dan agungnya kedudukan beliau disisi Allah .Disamping itu peristiwa ini salah satu tanda qudrah Allah yang begitu besar dan ketinggian Allah atas sekalian makhluk-Nya.
Allah berfirman :
سبحن الذى أسرى بعبده ليلا من المسجد الحرام الى المسجد الأقصا الذى بركنا حوله لنريه من ايتنا إنه, هو السميع البصير
Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram kemasjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pendengar lagi Maha Melihat
Artinya :
Dan telah diriwayatkan secara mutawatir dari Rasulullah bahwa beliau dinaikkan kelangit dan dibukakan bagi beliau pintu-pintunya hingga melewati langit yang ketujuh, lalu Allah mengajaknya berbicara sesuai dengan yang Dia kehendaki dan Allah mewajibkan kepadanya shalat 5X sehari semalam yang pada mulanya Allah mewajibkan 50X lalu senantiasa Rasulullah kembali untuk meminta keringanan hingga Allah menjadikannya 5 X namum pahalanya 50 karena satu kebaikan diganjar dengan 10 X lipat. Maka segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikmat-Nya.
Tidak ada hadits-hadits yang shahih yang menentukan kapan sebenarnya terjadi malam Isra’ dan Mi’raj apakah dia dibulan Rajab atau selainnya. Dan setiap hadits yang menentukan waktu terjadinya malam trersebut adalah hadits lemah menurut para ulama hadits. Dan dilupakannya manusia akan waktu terjadinya merupakan hikmah besar yang dikehendaki oleh Allah . Bahkan sekiranya ada dalil yang shahih yang menentukan kapan terjadinya Isra’ Mi’raj maka tidak boleh bagi kaum muslimin mengkhususkannya dengan ibadah-ibadah tertentu dan tidak boleh pula merakannya karena Nabi dan para sahabatnya tidak pernah merayakannya dan tidak pula mengkhususkan malam tersebut dengan sesuatu kegiatan. Seandainya perayaan tersebut disyariatkan tentu Rasulullah telah menjelaskannya kepada ummat islam, baik dengan perkataan ataupun dengan perbuatan dan seandainya hal itu pernah terjadi maka akan diketahui dan terkenal dan tentu para sahabat akan menukilkan kepada kita karena mereka telah menukil dari Nabi mereka segala sesuatu yang dibutuhkan oleh ummat ini dan mereka tidak pernah lalai menyampaikan sesuatu yang berhubungan dengan Ad Dien bahkan mereka orang-orang yang bersegara kepada setiap kebaikan, maka seandainya memperingati malam tersebut disyariatkan tentu mereka orang yang paling pertama melakukannya. Seorang sahabat yang mulia Hudzaifah berkata “setiap ibadah yang tidak dilakukan oleh para sahabat rasulullah maka jangan kamu beribadah dengannya” Tabi’in yang mulia Said bin Jubair juga telah mengatakan : “ Apa yang tidak dikenal oleh ahli Badar bukanlah bagian dari Ad Dien”
Dan Nabi juga orang yang paling banyak bernasehat kepada manusia dan beliau sudah menyampaikan seluruh risalah ini serta telah menunaikan amanah. Maka seandainya mengagungkan malam tersebut dan merayakannya merupakan bagian dari Ad dien tentu Nabi tidak akan lupa menyampaikannya dan tidak akan menyembunyikannya. Karena ketika hal itu tidak beliau sampaikan maka diketahuilah bahwa merayakannya dan mengagungkannya bukanlah bagian dari Islam sedikitpun dan Allah telah menyempurnakan bagi ummat ini dien mereka serta mencukupkan nikmat-Nya atas mereka dan Dia mengingkari siapa saja yang membuat syariat yang tidak diizinkan-Nya.
Allah berfirman di kitab-Nya yang nyata di surah Al Maidah:3
اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتى ورضيت لكم الإسلم دينا
Pada hari ini telah Kusempurnakan agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamuni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhaiislam itu jadi agama bagimu
Dan di surah As Syuuro:21
أم لكم شركؤا شرعوا لهم من الدين ما لم يأذن به الله ولو لا كلمة الفصل لقضى بينهم و إن الظلمين لهم عذاب أليم
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkanuntuk mereka agama yang tidak di idzinkan Allah ? sekiranya tidak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang dzolim itu akan memperoleh adzab yang pedih” .
Dan dalam hadits-hadist yang shahih Rasulullah banyak memperingatkan akan bahaya bid’ah dan beliau menegaskan bahwa bid’ah itu sesat sebagai peringatan terhadap ummat akan besarnya bahaya bid’ah agar mereka menjauhinya.
Diantara hadis-hadist tersebut apa yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah dari Nabi beliau bersabda :
من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد
Dan pada riwayat Muslim :
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
“Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak kami perintahkan maka amalan itu tertolak”
Dalam Shahih Muslim dari Jabir berkata : Bahwasanya Rasulullah mengatakan pada khutbah
jum’at beliau :
أما بعد: فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد وشر الأمور محدثاتها وكل بدعة ضلالة
“Adapun sesudah itu (amma ba’du ) mak sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, sejelek-jelek urusan adalah perkara-perkara yang baru dan setiap bid’ah adalah sesat”.Imam Nasaai manambahkan dengan sanad yang baik :
ولل ضلالة في النار
“Dan setiap kesesatan tempatnya dineraka”.
Dan diriwayatkan oleh habus Sunan dari Al Irbadh Bin Sariyah bahwasanya Rasulullah menasehati mereka dengan nasehat yang sangat besar hingga membuat hati-hati mereka bergetar dan mata-mata mereka mencucurkan air mata. Maka kami berkata : Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasehat dari orang yang hendak pergi meninggalkan kami maka wasiatkanlah kami , Beliau bersabda :
أصيكم بتقوى الله و السمع و الطاع, و إن تأمر عليكم عند فإنه من يعش منكم فسيرى اختلافا كثيرا, فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين من بعدي, تمسكوا بها عضوا عليكم بالنواجذ, وإياكم و محدثات الأمور, فإن كلمحدثة بدعة, وكل بدعة ضلالة
“Aku berwasiat kepada kalian untuk bertaqwa keapada Allah mendengar dan ta’at walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak karena sesungguhnya siapa diantara kalian yang hidup sesudahku maka dia akan melihat ikhtilaf (perselisihan) yang banyak, maka berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah para khulafa
Rasyidin yang diberi petunjuk sesudahku, komitmenlah padanya, gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian dan jauhilah perkara-perkara yang baru karena sesungguhnya setiap yang baru adalah bid’ah dan setiap yang bid’ah adalah sesat”.
Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang semakna dengan hadist ini. Demikian pula para sahabat Rasulullah serta ulama salaf sesudah mereka senantiasa memeperingatkan dan mengancam akan bahaya bid’ah diantaranya apa yang dikatakan sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud “ikutilah (sunnah) dan janganlah berbuat bi’dah karena sudah dicukupkan bagi kalian hendaknya kalian berpegang teguh dengan urusan yang lama”.
Hal ini disebabkan karena bid’ah adalah tambahan pada Ad Dien ini dan syariat yang tidak diizinkan serta merupakan tasyabbuh (meniru-niru) musuh-musuh Allah dari kalangan Yahudi dan Nasrani yang menambah-nambah agama mereka. Khusus bid’ah isra’mi’raj ini merupakan tasyabbuh dengan kaum nasrani yang merayakan peristiwa kenaikan Isa Al Masih menurut persi mereka –pent) mengadakan tambahan dalam Ad Dien (bid’ah) merupakan tuduhan bahwa agama Islam masih kurang dan belum sempurna, tentu saja hal ini adalah kerusakan dan kemungkaran yang sangat besar serta bertentangan dengan firman Allah :
اليوم أكملت لكم دينكم
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian “
Dan sangat kontradiksi dengan sabda-sabda Rasulullah yang memperingatkan akan bahawa bid’ah dan perintah untuk menjauhinya.
Dan saya berharap apa yang telah kami sebutkan dari dalil-dalil sudah cukup dan memuaskan bagi para pencari kebenaran dalam mengingkari bid’ah ini yaitu bid’ah memperingati malam Isra’Mi’raj dan memperingatkan akan bid’ah ini bahwa perayaannya sama sekali tidak termasuk dalah dien Islam.
Dan ketika Allah mewajibkan menasehati kaum muslimin dan menjelaskan apa yang Allah syariatkan kepada mereka dari Ad Dien serta haramnya menyembunyikan ilmu maka saya melihat perlunya memperingatkan saudara-saudaraku kaum muslimin akan bid’ah yang sudah begitu tersebar dibanyak negeri hingga sebagian manusia menyangkanya seluruh bagian dari Ad Dien. Dan kita memohon kepada Allah untuk memperbaiki keadaan seluruh kaum muslimin dan memberikan kepada mereka pemahaman akan Ad Dien serta memberikan taufiq kepada kita agar dapat berpegang teguh kepada kebenaran dan senantiasa istiqomah diatasnya serta meninggalkan apa saja yang bertentangan dengannya. Sesungguhnya dialah pemimpin atasnya dan berkuasa melaksanakannya.
Shalawat dan salam serta keberkahan semoga dicurahkan kepada hamba-Nya dan Rasul-Nya nabi kita Muhammad, para keluaraga dan shahabat-shahabatnya.
Hadirin Jamah jumat Rahimakumullah
Demikianlah kutipkan fatwa dari seorang ulama kita diabad ini yaitu Samahatus Syaikh Abd. Aziz bin Abd Bin Bazz semoga memberi manfaat dan memberikan kepada kita penerangan berkenaan dengan Isra’ Mi’raj yang biasa dirayakan oleh kaum muslimin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.
0 komentar:
Posting Komentar